8 Bahaya Besar Kehidupam (Bagian 3 - Terakhir)
Sebelumnya baca terlebih dahulu 8 Bahaya besar bag 1 dan bag 2
6. Tidak
Percaya Diri Dan Tidak Berani Meraih Kehidupan Yang Menyenangkan
Kita bisa memiliki apa yang kita inginkan dalam hidup. Hal ini
mungkin, tetapi membutuhkan kepercayaan diri dan keberanian. Kita tidak perlu
menjadi super hero. Kita hanya perlu
memiliki kepercayaan diri dan keberanian untuk mempertahankan diri, menghormati
diri sendiri, dan percaya bahwa kita berhak mendapatkan kebahagiaan hidup
seperti orang lain.
Kadang kita kecewa pada diri sendiri karena orang lain membuat
kita merasa kurang baik. Ini adalah salah satu alasan mengapa kita kurang
percaya diri dan berani. Sebenarnya, kita semua
sangat berarti. Kita semua diperlukan untuk membuat dunia menjadi lebih
cantik. Contohnya, jika kita semua dokter, siapa yang akan mengajar anak kita?
Jika kita semua petani, siapa yang akan merawat kita saat sakit? Kita semua sangat berarti.
Sangat penting bagi anda dan saya untuk bangga atas diri kita dan
apa yang kita lakukan. Kita perlu percaya dalam hati bahwa kita berarti. Kita
hanya hidup sekali. Salah satu alasan utama mengapa kita tidak percaya diri dan
berani adalah kita tidak cukup menghargai diri sendiri.
7.
Tidak Berpikir
Orang yang tidak memikirkan hidup membiarkan
hidup mengejutkan mereka. Orang-orang ini tidak merenungkan kondisi manusia,
karena itu mereka gagal berpikir ke depan. Mereka hanya memikirkan diri sendiri
sehingga ketika hidup memberikan kejutan yang tak terduga, mereka kehilangan
keseimbangan.
Jika kita merasa sudah mengetahui semua hal
tentang hidup, dan tidak membiarkan kebijaksanaan orang lain memengaruhi kita,
bagaimana jadinya hidup kita?
8.
Tidak Ingin Melihat Diri Sendiri Sebagaimana Adanya
Alasan
penting mengapa banyak dari kita menghambat diri dalam menjalani kehidupan yang
penuh adalah keengganan kita melihat diri sendiri sebagaimana adanya. Kita cenderung berpikir bahwa keadaan kita "memang
sudah seharusnya". Kadang kita sering tidak cukup memikirkan kita bisa menjadi apa.
Untuk membantu memahami ide ini dengan lebih
jelas, mari melihat beberapa karakter dari novel Ayn Rand, Atlas Shrugged. Novel ini bercerita tentang beberapa penggerak yang
merupakan motor dunia. Penggerak tersebut di antaranya adalah industrialis,
penemu, ilmuan, dan pebisnis yang pintar. Novel tersebut mengajukan
pertanyaan-apa yang akan terjadi ketika penggerak utama ini mogok? Bagaimana
pengaruhnya terhadap orang lain yang tergantung pada mereka? Rand menunjukkan
bahwa dunia digerakkan oleh pencipta dan bagaimana jiwa, motif, serta tindakan
orang lain terpengaruh ketika sang pencipta berhenti terlibat dalam urusan
kehidupan.
Rand menjelaskan karakter dalam novelnya dengan
sangat baik, dan dalam menjelaskan mereka, ia membantu kita memahami diri
sendiri. Contohnya, Dagney Taggert adalah pebisnis wanita brilian yang membuat
keputusan penting untuk sebuah perusahaan besar. Kesalahannya adalah terlalu
optimis dan berpikir bahwa orang pasti bisa lebih baik. Ia salah memercayai
bahwa setiap orang mampu berpikir dan akan mengerti dengan sendirinya.
Lalu ada Hank Reardon, sang pengusaha baja.
Cacat utamanya adalah kemauannya untuk diyakinkan oleh orang yang salah bahwa
ia harus melayani orang lain. Reardon berjuang dengan konsep diri yang salah
yang menghalanginya melihat kehebatan dirinya. Istinya Hank, Lilian, adalah
wanita yang cantik namun tanpa semangat. Ia sangat membenci suaminya dan
ketidakmampuannya dalam menghasilkan uang-dan karena itu memiliki kekuasanaan
dalam keluarga.
James Taggert, eksekutif lainnya,
memanipulasi sistem. Ia mangaku didorong oleh keinginan untuk melayani publik,
padahal motif sesungguhnya adalah menghancurkan orang lain. Jim adalah orang
yang lemah dan tergantung pada opini publik atas setiap keputusan yang
dibuatnya.
Lalu ada John Galt yang kuat, percaya diri,
dan pintar. Ia berurusan langsung dengan fakta objektif. Walaupun dikuasai oleh
akal, ia tetap mampu mengekspresikan emosinya juga. Banyak kesusksesan ekonomi
di dunia berpusat padanya.
Rand mendeskripsikan Galt sebagai manusia
ideal. Galt juga melambangkan tema novel ini, yaitu bahwa pikiran adalah
kekuatan yang mengendalikan peradaban.
Karakter ini adalah prototipe untuk membantu
kita melihat bahwa kita memandang dunia dengan cara tertentu, dan bahwa kita mungkin
kesulitan melihat diri sendiri sebagaimana adanya. Jika kita tidak mampu melihat diri sendiri sebagaimana adanya, kita
ditakdirkan untuk membuat kesalahan dan pilihan yang buruk.
Jika kita bisa melihat diri kita yang sesungguhnya, bukan sosok yang telah kita biasakan,
kita bisa mencapai tujuan yang lebih besar dan hidup yang lebih bermakna,
Abraham Lincoln, Dr. Martin Luther King Jr., Presiden John F. Kennedy, Robert
Kennedy, Bunda Teresa, dan banyak orang lainnya memberikan kontribusi penting
kepada masyarakat. Mereka menemukan makna dalam membantu orang lain, dan
bekerja untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Namun, jika mereka
tidak menyisihkan waktu untuk merenungkan
hidupnya, memperbaiki diri, dan mencapai
tujuan yang lebih tinggi, kita mungkin tidak akan pernah mendengar nama
mereka. Kita mungkin tidak mampu memengaruhi orang dalam skala besar seperti
mereka. Namun, kita bisa menolong orang-orang di sekitar kita.
Posting Komentar untuk "8 Bahaya Besar Kehidupam (Bagian 3 - Terakhir)"