Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Delapan bahaya besar kehidupan (Bagian 2)

Sebelumnya baca terlebih dahulu 8 Bahaya besar bag 1

4. Tidak Menyadari Bahwa Jika Kita Tidak Bahagia Dengan Hidup, Kita Perlu Membuat Perubahan.

Dunia tidak berubah; kitalah yang berubah.  Jika kita tidak bahagia, sebenarnya hidup memberi tahu kita bahwa perlu membuat perubahan. Tidak perlu membuang dengan waktu berfikir bahwa semuanya akan berjalan dengan sendirinya. Tidak ada yang terjadi secara kebetulan; kitalah yang membuatnya terjadi.


               
Kita mungkin berfikir bahwa kita akan lebih percaya diri seiring bertambahnya umur. Kita mungkin merasa bahwa orang akan mulai bersikap ramah kepada kita. Kita mungkin merasa bahwa kita akan "berevolusi" menjadi seseorang yang kita inginkan. Mungkin kita akan memenangkan undian. Mungkin Mr. atau Ms. Right akan berdansa masuk kedalam kehidupan kita. Mungkin nanti kita akan begitu saja "memiliki" kepercayaan diri dan nilai diri.

Jika kita menginginkan lebih banyak kesenangan hidup, kita perlu fokus dalam membuat perubahan dalam kehidupan kita. Tidak ada yang akan terjadi dengan sendirinya. Jika ingin tulisan ini bernilai, kita perlu memahami pernyataan terakhir tadi. Sebelum kita memahami bahwa hanya sedikit hal yang terjadi begitu saja, kita akan berjalan di jalan yang sama.

Perubahan seperti apa yang kita bicarakan? kita mungkin perlu membentuk kepercayaan diri, memperbaiki konsep diri, membentuk sikap yang lebih baik, menjadi lebih spiritual, mengurangi berat badan, menjadi lebih menarik, mendapatkan pendidikan yang lebih bagus, ikut dalam olahraga, membentuk rasa humor, menjadi lebih positif, mengambil resiko, mengurangi kekhawatiran, atau tidak terlalu peduli pada pikiran orang lain tentang kita. Daftar perubahan yang bisa kita buat terus bertambah. Yang penting sekarang adalah menyadari bahwa jika kita tidak puas, kita perlu melakukan sesuatu yang berbeda. Jika kita tidak melakukan perubahan, tidak akan ada yang berubah dalam hidup kita.

               Bahaya besarnya adalah menunggu hidup membuat kita bahagia. Hidup tidak akan membuat kita bahagia. Kitalah yang membuat diri sediri bahagia.
              
               Kita juga tidak tahu akhir kehidupan. Sangat mungkin hidup tidak berjalan seperti yang anda pikirkan. Bersiaplah untuk banyak kejutan. Perhitungkan kesalahan anda sendiri. Bebagai keadaan akan mengarahkan kehidupan anda ke arah yang berbeda. Ada begitu banyak variabel: orang berbeda yang kita temui, kematian orang yang dicintai, kesalahan yang kita buat, ekonomi, alam, dan jutaan faktor lainnya. Berfikirlah terbuka dan fleksibel terhadap kemungkinan dalam hidup, dan anda tidak akan keluar jalur dengan mudah.

               Contohnya, jika anda sedang menyetir dan tiba-tiba ada mobil di jalur yang mengarah pada anda, apakah anda perlu membuat perubahan? Jika tim rugby anda tertinggal 35-0 saat jeda, apakah mungkin anda perlu membuat perubahan pada tim? Jika dokter mengatakan bahwa kesehatan anda terus menurun, apakah mungkin anda perlu melakukan perubahan? Jika orang tidak menanggapi anda dengan cara yang pantas, apakah mungkin anda perlu perbaikan diri? Jika hubungan percintaan tidak langgeng, bisakah anda melakukan introspeksi? Jika anda tidak puas dengan kehidupan, mungkinkah anda perlu membuat perubahan pada diri sendiri?

Jika kita menyadari bahwa kebahagiaan, kepuasan, dan kehidupan yang bermakna tidak akan jatuh ke pangkuan, kita akan melakukan langkah besar untuk tidak menyia-nyiakan kehidupan.

5. Tidak Mengejar Kebijaksanaan - Merasa Telah Mengetahui Segalanya

Saya mempelajari bahwa tidak ada seorang pun yang mengetahui semuanya dalam kehidupan. Salah satu kesalahan terbesar yang dibuat orang adalah berfikir bahwa mereka memahami sesuatu. Setiap kali saya bertemu dengan orang yang merasa serba tahu, saya sangat skeptis kepada orang tersebut.



Beberapa orang merasa cara mereka melihat hidup adalah cara hidup satu-satunya. Dalam banyak kasus, mereka bahkan tidak mau mendengarkan argumen masuk akal yang berlawanan. Mengapa? Karena biasanya bertindak berdasarkan kepentingan pribadi.

Orang membuat keputusan lebih berdasarkan kepentingan pribadi daripada alasan. Contohnya, perhatikan politisi yang percaya bahwa hanya mereka yang benar dalam suatu masalah. Pikirkan tentang pengacara yang akan melakukan apa saja untuk membela kliennya, apa pun fakta kasusnya. Bagaimana dengan orang-orang yang menipu orang lain dengan argumen yang terdengar baik sehingga kepentingannya terpenuhi? Bagaimana dengan perusahaan yang meyakinkan kita untuk membeli produk mereka, atau jika tidak, ada yang kurang dalam hidup kita? Renungkan tentang negara yang percaya bahwa perang adalah pilihan terbaik.

Jika kita menjerumuskan diri sendiri atau orang lain melalui keegoisan, dengan berfikir bahwa kita mengetahui segalanya, atau dengan ketidakpedulian, kita tidak jujur kepada diri sendiri atau orang lain. Kita akan berakhir menjalani hidup yang egois dan kehilangan kesuksesan hidup yang sesungguhnya.

Ada bahaya besar ketika kita berfikir kita tahu semua jawaban atas masalah hidup. Kita menutup pintu bagi kemungkinan lain. Kita menjadi tidak toleran terhadap orang lain.

Namun, kita tidak tahu apa yang akan kita rasakan tentang ide atau isu tersebut ketika bertambah tua. Kita mungkin menipu diri sendiri dan orang lain hanya karena hal itu nyaman bagi gaya hidup kita, walaupun tidak masuk akal.

              
Orang bijak mencari kebijaksanaan sepanjang hidupnya. Mereka sadar hidup sangat kompleks dan pencarian kebijaksanaan adalah tujuan seumur hidup. Mereka berhati-hati untuk tidak mengompromikan kebenaran dengan hidup dan membuat keputusan hanya berdasarkan kepentingan pribadi. Mereka menyadari bahwa mereka tidak mungkin tahu semua rahasia kehidupan.

Bersambung Bagian 3

Posting Komentar untuk "Delapan bahaya besar kehidupan (Bagian 2)"